Rabu, 03 Agustus 2011

MARI, IKUTLAH AKU

Matius 4:18-22

Undangan mari, ikut saya adalah sebuah undangan biasanya kita sampaikan terkait dengan hal-hal yang menarik, kalau seorang ayah memanggil anaknya, mari ikut saya, bisa jadi sang ayah ingin menunujukan sepeda baru yang di belinya sebagai hadiah ulang tahun bagi sang anak. Demikian pula ketika seorang anak memanggil ibunya , mari ikut saya, si anak mungkin ingin menunjukan mainan robot yang baru saja di rakitnya.

Tidak demikian halnya dengan undangan yesus, jika kita membaca matius pasal 5-7 yang mengikuti undangan Yesus kepada calon murid-muridnya, kita akan mendapati seperangkat hukum baru yang sangat radikal, jangankan membunuh, marah terhadap saudara kitapun tidak boleh (matius 5:21-22), jangankan berzinah, berangan-angan zinahpun tidak boleh (matius 5:27-28). Bukan mengumpulkan harta di bumi , tetapi di surga (maitus 6:19-20)

Hukum baru yang radikal tersebut memang tidak mudah di praktikan dan bisa menghalangi kita memenuhi undangan Yesus. Namun, yang penting memang bukan terutama apa ada di balik undangan Yesus, melainkan siapa mengundang. Karena yang mengundang adalah Yesus sendiri, maka sudah sepantasnyalah jika kita menjawab undangan tersebut secara positif. Memang ada seperangkat hukum baru di balik undangan Yesus, tetapi jika kita mempercayai Yesus, sang pemberi undangan, kita tidak perlu merasa khawatir untuk menjawab undangan-Nya


Minggu Depan : IMAN BERDASARKAN MUKJIZAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar