Senin, 07 November 2011

TANGGUH MENGHADAPI BADAI

Roma 8:12-17

Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia... (Rm 8:17)

Sekarang ini, tampaknya makin sulit mendapatkan pemuda yang mau berusaha, bekerja keras, ulet dan tekun. Banyak pemuda sekarang cenderung mau enaknya saja. Kalau butuh uang, bukannya berusaha dan menabung, mereka minta kepada orang tua. Kalau di beri tugas membuat makalah, mereka cari jalan yang mudah. Bukannya mencari bahan dan membaca banyak buku, mereka malah meng-copy-paste dari tulisan orang lain di internet.

Menjadi tekun dan ulet saja susah, apalagi plus menderita, tampaknya makin banyak pemuda yang tidak mau. Namun, itulah yang dilakukan Yesus. Sebagai anak Allah, ia tidak menggunakan fasilitas kekuasaan-Nya untuk membebaskan diri dari penderitaan. Yesus tahu di balik penderitaan bahkan penderitaan bahkan kematian, ada rencana Allah yang harus di genapi secara penuh.

Jalan menjadi anak Allah bukanlah jalan yang mudah, jalan menjadi Anak Allah harus melalui jalan penderitaan. Yesus menjalani penderitaan dengan ulet dan tekun. Keuletan dan ketekunan Yesus pada akhirnya membuahkan kemuliaan.

Tantangan dan kesulitan hidup dalam masyarakat majemuk yang di hadapi anak-anak kita makin sukar. Dibutuhkan usaha, kerja keras, keuletan dan ketekunan agar mereka berhasil dalam hidupnya. Jalan menuju kemuliaan kadang harus melalui badai kesulitan dan penderitaan. Sudahkah kita mendidik mereka agar ulet dan tangguh menghadapi badai?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar