Selasa, 15 November 2011

DOA : PERCAYA DAN BERUSAHA

Firman TUHAN

1 Samuel 17:40-50

“Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam...”

(1 Sam 17:48)

Percaya memang penting, bahkan sangat penting! Namun, percaya juga berarti berusaha. Sungguh keliru ketika orang hanya “berdoa” dan tidak berusaha apa pun juga. Tampaknya mereka lupa bahwa berusaha di dalam percaya adalah doa juga. firman TUHAN

Beberapa orang saudara Daud yang berbadan besar berkerja sebagai prajurut Saul. Namun, ketika bangsa israel terancam orang-orang filistin, mereka takut. Apa yang dapat mereka perbuat sebagai bangsa israel? Bahkan Saul sebagai raja israel juga tidak tahu harus bagaimana. Mereka tidak mengira Daud berani melawan goliat. Orang filistin yang besar dan kuat. Mereka mencoba melengkapi Daud dengan baju perang dan ketopong serta pedang untuk menghadapi lawannya. firman TUHAN

Daud mau mengenakan perlengkapan itu, namun ia tidak sanggup berjalan karena perlengkpan itu berat. Daud berinisiatif mencari batu kali dan membawa ali-alinya. Seperti tak masuk akal bahwa Daud mau melawan goliat dengan cara seperti itu. namun itulah yang paling mungkin dilakukannya sesuai dengan pengalamannya sebagai gembala. Daud dengan berani menghadapi Goliat dan berlari menyongsong Goliat. Akhirnya bangsa israel bersorak kegirangan atas kemenangan Daud. firman TUHAN

Apakah ada hal-hal berat yang sedang anda hadapi? Apakah anda cemas dan takut? Ayo bangkit, berusahalah semampu anda sambil tetap berdoa karena doa berarti juga berusaha. Pastikan anda juga akan dapat bersorak atas kemenangan pergumulan anda.

2011 Copyright www.wasiathidup.blogspot.com Firman Tuhan

Senin, 07 November 2011

TANGGUH MENGHADAPI BADAI

Roma 8:12-17

Jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia... (Rm 8:17)

Sekarang ini, tampaknya makin sulit mendapatkan pemuda yang mau berusaha, bekerja keras, ulet dan tekun. Banyak pemuda sekarang cenderung mau enaknya saja. Kalau butuh uang, bukannya berusaha dan menabung, mereka minta kepada orang tua. Kalau di beri tugas membuat makalah, mereka cari jalan yang mudah. Bukannya mencari bahan dan membaca banyak buku, mereka malah meng-copy-paste dari tulisan orang lain di internet.

Menjadi tekun dan ulet saja susah, apalagi plus menderita, tampaknya makin banyak pemuda yang tidak mau. Namun, itulah yang dilakukan Yesus. Sebagai anak Allah, ia tidak menggunakan fasilitas kekuasaan-Nya untuk membebaskan diri dari penderitaan. Yesus tahu di balik penderitaan bahkan penderitaan bahkan kematian, ada rencana Allah yang harus di genapi secara penuh.

Jalan menjadi anak Allah bukanlah jalan yang mudah, jalan menjadi Anak Allah harus melalui jalan penderitaan. Yesus menjalani penderitaan dengan ulet dan tekun. Keuletan dan ketekunan Yesus pada akhirnya membuahkan kemuliaan.

Tantangan dan kesulitan hidup dalam masyarakat majemuk yang di hadapi anak-anak kita makin sukar. Dibutuhkan usaha, kerja keras, keuletan dan ketekunan agar mereka berhasil dalam hidupnya. Jalan menuju kemuliaan kadang harus melalui badai kesulitan dan penderitaan. Sudahkah kita mendidik mereka agar ulet dan tangguh menghadapi badai?